Assalamualaikum Wr.Wb.
Kaifahalluq sudara
seperjuangan?? ƪ(˘⌣˘)┐
Alhamdulillah bisa
nongol lagi ditulisan kesekian kalinya, semoga nggak pernah bosan mantengin
blog ini yaa.... Amiiiin.... ƪ(˘⌣˘)ʃ
Oh ya... dari judulnya
udah terbayang belom, santapan wacana hari kali ini tentang apa??
Apa yang terbetik di
pikiran kita setelah membaca kata “ ESTAFET”. Hayoooo...... pada mau tau???
Mari lanjut baca ☇(◕‿-)☄
ESTAFET.. mungkin yang
terlintas adalah sebuah perlombaan lari yang zaman dulunya pada pernah muda
dulu tuh.. di zaman-zaman sekolahnya dulu ada lomba lari estafet, iya nggak??
*Emang ini udah pada umur berapa Bung?, haha peace yak (‾⌣‾)v
Eiitss... tapi itu
hanyalah perumpamaan, yang makna sebenarnya adalah sebagai perjuangan
menegakkan syariat Allah di bumi-Nya. Perlombaan ini udah di mulai lama looh...
ga percaya??
Perlombaan ini di mulai
oleh masyarakat Nabawi di era Fajrul Islam. Para sahabat yang merupakan murid
eksklusif dari sang reformer, Rasulullah SAW.berhasil memenangkan putaran
pertama. Putaran kedua perjuangan ini dilanjutkan oleh para tabi’in yang tak
mau kalah. Mereka terus berjuang mengerahkan daya dan upaya untuk memimpin pada
putaran ini. Kemudian mereka mengakhiri putaran tersebut. Tongkat estafet itu
berikutnya dioper pada generasi berikutnya. Detik demi detik menjadi saksi bisu
dimana putra-putra maupun putri-putri umat ini menang dan sesekali kalah dalam
putaran estafet tersebut. Hingga di detik ini, sampailah tongkat estafet itu
pada tangan KITA.
KITA??
Yepz.. kata “KITA”
memang benar-benar sangat berbeda dengan KAMU. Maksudnya adalah, dengan kita
bersama bersatu untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini. Dibanding KAMU
yang berarti hanya bertumpu pada satu orang dan kesannya hanyalah menyuruh. Tidak
ada penyemangat berdakwah seperti ketika KITA itu bersatu, bersama, mewujudkan
satu tujuan yang sama pula. Apalagi waktu dimana manusia sibuk dengan kebanggan
materi dan kemegahan peradaban dunia.
Apakah pada kondisi
yang hampir K.O. ini kita masih sibuk memikirkan urusan masing-masing??
Sebagai pelaku estafet
di masa sekarang, kita mesti menyadari dimana letak kelemahan “LARI” kita, dan
sebaiknya kita mengetahui itu sebelum lawan kita mengetahuinya terlebih dahulu.
Apakah kita hanya
menunggu ? menunggu?? Dan menunggu??
Bukankah kalian tau
MENUNGGU adalah kegiatan yang paling membosankan SEDUNIA?? ┐(ˇoˇ)┌
Ingat saudara
seperjuanganku, Allah telah menjanjikan estafet ini nantinya akan dimenangkan
oleh umat Islam (QS: An-Nur:55).
Ataukah kita menjadi
kaum fatalis yang cenderung mengedepankan pesimistis dan frustasi dalam
menganggapi ketinggalan yang cukup jauh.
Saudara seperjuanganku,
alangkah bahagianya apabila kelak saat perhitungan dan pembalasan, “CLUB” kita
disebut dan dikenal orang sejagad, dari Nabi Adam a.s. sampai generasi terakhir
cucunya serta penduduk langit.
Lebih bahagia lagi, bila ternyata termasuk
pemain dan pelaku estafet tersebut. Selamat berkompetisi.
ABADI PERJUANGAN...
Billahifisabillilhaq Fastabiqul Khairat..
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bidang Keilmuan IMM KOM. FIK
Refrensi:
- "Kemenangan Cinta, Saiful Bahri, Solo: 2005.
- http://indonesiarayanews.com/sites/default/files/styles/caption/public/072012/Tongkat_Estafet.jpg (gambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar