Kamis, 03 Oktober 2013

Bagimu Kebudayaanmu & Bagiku Kebudayaanku? Apa Iya?

Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillah di malam yang dingin ini Admin masih diberi semangat untuk nulis. yaa... walaupun dadakan tiba-tiba pengen nulis aja gitu. Allah memang Maha membolak balikan perasaan ini ̩̩̩˘̩̩̩ )
Kali ini pengen "Cerita-cerita" aja sih.
Kira-kira kemarin hari apa yaah? ada yang tau nggak??
Tau?
Nggak??
Tau??
Nggak??
Yaudah deh, Admin kasi tau. Kemarin itu hari RABU..ˇ)-c<˛)
Hehe.. maksudnya, Tanggal 2 oktober.
Masih nggak tau?
Yaudah deh, daripada main petak umpet kata, Admin kasi tau. Tanggal 2 oktober adalah HARI BATIK NASIONAL ƪ˘)┐ ƪ˘)ʃ┌(˘˘)ʃ 
Terus, ada apa dengan hari ini??

Rabu, 02 Oktober 2013

Anjangsana ?



IMMawan Zuhdi Candraditya
 
Ngomong ngomong kata anjangsana, apa sih maksundnya, kok di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ada agenda itu?, bagaimana kisahnya?, Anjangsana menurut bahasa berariti melepas rindu, atau silaturahmi, memang artinya datar banget, tapi apa sih yang menarik, di wilayah cabang kota surakarta, pertama kita harus mengenal 14 komisariat, 10 komisariat di UMS, sisanya di luar UMS (IAIN Surakarta, Akper PKU, Stikes Aisyah, UNS). Dengan 14 komisariat ini memiliki karakter yang sangat berbeda-beda, Salah satu komisaraiat yang ada di Cabang kota Surakarta adalah IMM Komisarait Fakultas Ilmu Kesehatan, salah satu komisariat yang bertransformasi dari D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan. Fakultas Kedokteran dan ahkirnya kembali pada kondratnya, fakultas ilmu kesehatan, sedikit ulasan fakultas ilmu kesehatan memiliki 4 prodi, yaitu keperawatan, fisioterapi, gizi dan jeng……jeng Kesehatan Masyarakat.

Hem……….kembali lagi masalah anjangsana, sebenarnya, apa sih manfaat dari anjangsana, dan kenapa harus dilakukan  awal periode, inilah kisahnya, anjangsan diperuntukan untuk saling menggenal antara pimpina setiap komisariat, kenapa awal kepemimpinan?, karena awal kepemimpinan merupakan peralihan dari pimpinan lama ke pimpinan baru, setelah 9 bulan masa kerja pimpinan lama, dan berganti generasi kepemimpinan baru, harapanya dengan adanya anjangsana, terjalin hubungan baik antara pimpinan baru disetiap komisariat, yang paling menarik dari anjangsana ini adalah kita bisa saling bertukar pengalaman kepemimpinan atau gaya kepemimpinan kedepan, serta sharing sharing tentang permasalahan yang ada, baik internal maupun universial, walau terkesan datar tapi begitu menarik karena setiap komisaraiat bisa memformulasikan trikompensi dasar IMM (Religiusitas, Inteltualitas, Humanitas).

Periode ini IMM Komisariat Fakultas Ilmu Kesehatan mencoba untuk memaknai kata anjangsana tidak hanya pada tataran berkunjungan antara Komisariat, tapi lebih menagrah pada pengakraban kepada rumah pimpinan, hal ini sudah dilakukan hampir satu periode yang lalu, tapi hal ini semakin akan ditingkatkan pada periode ini, harapnya keluarga dari pimpinan mengerti apa saja yang dilakukan anaknya apabila berada dikampus,dan bergaul dengan siapa saja kalau dikampus, kata yang mungkin tepat untuk hal ini adalah dengan kata turba (turun kebawah), ihtiar ini Insyallah akan di awali pada bulan Oktober awal, dengan harapan semua rumah pimpinan bisa kita datangi untuk meningkatan ukuwah terhadap pimpinan dan keluarganya, berawal dari mimpi kecil, semoga bisa menjadi seseuatu yang bermanfaat kedepanya.

Hem……(untuk kedua kalinya), kira-kira apa ya…. Yang belum dijawab?, mungkin sudah ya, sekali lagi anjangsana merupakan ajang silaturahmi melepas rindu, karena IMM merupakan basis pengaderan pada tingkat mahasiswa yang memiliki jenjang yang jelas, setiap tahun memiliki generasi yang sili berganti, dari komisariat, naik kecabang, dari cabang naik ke daerah, dari daerah naik ke pusat, tapi hal itu tak membuat jarak yang siknifikan, justru saling mengayomi.amin. sudah dulu ya semoga ada curcol yang lebih rempong lagi kedepannya, hets….walau rempong tetapi harus perilmu dan berisi ya, tetap semangat…J.

INSPIRASI di AWAL PERJUANGAN



INSPIRASI di AWAL PERJUANGAN
Oleh : IMMawan Said Fatqol Bani

            A.. ba.. di.. Perjuangan Kami.. merupakan kalimat terakhir dari lirik hymne IMM. Dimana hymne tersebut selalu dikumandangkan para IMMawan dan IMMawati dalam setiap kegiatan IMM. Hymne yang bisa dikatakan sebagai pelecut semangat bagi IMMawan dan IMMawati dalam perjuangan. Pesan dari lirik tersebut baik secara tersirat maupun tersurat mampu membakar semangat juang IMMawan dan IMMawati dalam mengarungi samudera perjuangan di IMM.
IMMawan Said Fatqol Bani
          Dari lagu ini dapat dijadikan salah satu refrensi inpirasi saya dan teman-teman dalam berfastabiqul khairat di IMM. Karena dalam lagu ini mampu menginterpretasikan perjuangan IMM sebenarnya.
          Bicara tentang kepengurusan atau kepemimpinan sebuah organisasi diperlukan sebuah visi dan misi, SDM yang mampu, sarana dan prasarana guna menunjang keberlangsunganya sebuah organisasi. Namun ketika semua itu sudah didapatkan, terkadang masih ada batu krikil yang menjadi penghambat. Salah satunya pada pengurus yang mana pengurus tersebut  tidak mampu, tidak yakin, dan rapuh ditengah-tengah jalan. Maka dari itu melihat dari sekelumit masalah-masalah tersebut diperlukan sebuah kesadaran berorganisasi. Tetapi itu saja tidak cukup, perlu adanya sebuah motivasi atau inspirasi untuk menggugah diri yang terselimut kabut ketidakmampuan menjadi sebuah semangat membara yang tak akan padam baranya.
          Nah, diawal perjuangan seperti ini perlu adanya sebuah inpirasi yang dapat dijadikan sebagai pondasi dalam membangun semangat juang kepengurusan kedepan. Dalam membangun perlu adanya strategi atau langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah yang harus dimulai yaitu : mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang dan mulailah dari yang kecil.
Mulai dari diri sendiri dalam pengaplikasiannya kita harus bisa menjadikan diri ini sebagai aktor pemulai. Tidak usah menunggu orang lain bergerak, justru bagaimana kita berusaha menjadi penggerak tersebut. Mulai dari sekarang bukan menunggu, cukup menantang ketika terdengar kata seperti itu. Namun, hal itu bukan semata-mata sikap yang gegabah melainkan “jika tidak sekarang kapan lagi??”. Karna detik demi detik, menit demi menit hari demi hari waktu terus berputar. Jika tidak diperhatikan dengan seksama kelak akan muncul penyesalan nantinya, maka dari itu berhati-hatilah. Mulai dari yang kecil, karna segala sesuatu itu akan berawal dari yang kecil dahulu dan harus melalui tingkatan demi tingkatan. Perlahan demi perlahan dan secara istiqomah kelak apapun hambatan dan tantangan yang dilalui akan mampu dijalani selama kita yakin.
          Dari serangkaian itu semua akan tidak layak ketika sekedar ditulis dan diucap tanpa ada sebuah aplikasi atau tindakan yang bermakna. Sama saja orang munafik yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuataanya. Maka dari itu, wahai rekan-rekanku IMMawan dan IMMawati yang dirahmati ALLAH SWT amanah perjuangan yang telah diemban seyogyanya, selayaknya dan sepatutnya diimplementasikan secara kafah..!!!!!!!!!!!!