Selasa, 01 Juli 2025

GenZ Mindcare: Gerakan Promosi Kesehatan Mental dalam Upaya Mengatasi Krisis Kesehatan Mental di Era – Gen Z dengan Metode Pendekatan Model Promosi Nola J pender


Disusun Oleh:
Miftahul Arifin
UPPM

Kesehatan mental atau kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental juga penting diperhatikan selayaknya kesehatan fisik. sebagaimana definisi sehat yang dikemukakan oleh World Health Organization(WHO) bahwa “health as a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity.” Kesehatan mental merupakan komponen mendasar dari definisi kesehatan. Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang untuk menyadari potensi mereka, mengatasi tekanan kehidupan yang normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitas mereka. Oleh karena itu adanya gangguan kesehatan mental tidak bisa kita remehkan, karena jumlah kasusnya saat ini masih cukup mengkhawatirkan. Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa orang-orang yang rentan terkena masalah kesehatan mental adalah generasi Z. Menurut (Phangadi, 2019) Generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1995-2010. Generasi Z juga biasanya disebut dengan generasi internet karena banyak terpapar internet dan media sosial sejak usia muda. American Psychological Association (APA) melakukan penelitian berjudul “Stress in America: Generation Z”, dimana anak muda yang berusia 15 sampai 21 tahun adalah kelompok manusia dengan kondisi kesehatan mental terburuk dibandingkan dengan generasi-generasi lainnya, mereka adalah generasi Z (Haryadi, 2019. Muda.kompas.id).

Di Indonesia sendiri kasus bunuh diri hingga kasus yang berhubungan dengan kesehatan mental seperti depresi juga semakin meningkat. Berdasarkan data pusat informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisisan RI , ada 971 Kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang priode Januari hingga 18 Oktober 2023. Angka tersebut tercatat melampaui kasus bunuh diri tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus (databoks.katadata.co.id). Hal tersebut tentunya sangat memprihatikan karena masyarakat khususnya para generasi Z yang mengalami stres, depresi, kecemasan dan kegelisahan yang berlebihan sayangnya seringkali tidak menganggap serius hal ini dan tidak mengetahui cara untuk mengatasi ataupun mencegah masalah kesehatan mental ini dan berakhir putus asa hingga bunuh diri. Padahal depresi dan stres juga bisa menjadi sumber dari berbagai penyakit fisik hingga kematian. Kesadaran Gen Z mengenai kesehatan mental ini dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari mereka, baik dalam kehidupan nyata maupun di media sosial.

Kesehatan Mental Menurut WHO adalah keadaan yang baik dimana seseorang dapat menyadari potensi diri mereka yang sebenarnya, dapat mengatasi stress normal dari hidup, serta dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi terhadap lingkungannya (Phangadi, 2018:2). Menurut Namora(2011), depresi dan stres yang dibiarkan berlarut-larut membebani pikiran seseorang juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Banyak generasi Z yang mengalami gelaja depresi maupun stres namun tidak segera mencari pertolongan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh adanya stigma-stigma negatif di masyarakat terhadap pengidap gangguan mental. Penyebab lain juga bisa dikarenakan kurangnya fasilitas kesehatan mental seperti psikolog maupun psikiater di Indonesia. Banyak dari mereka yang juga ternyata tidak mengetahui apa itu kesehatan mental berikut gelaja serta dampak yang akan ditimbulkan. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan mental. Kesehatan mental jelas merupakan bagian integral dari definisi sehat sehingga promosi kesehatan dapat diterapkan sama bermanfaatnya dalam bidang kesehatan mental. Kesehatan mental membahas lebih daripada tidak adanya penyakit mental, yang sangat penting bagi individu, keluarga dan masyarakat. Kesehatan mental merupakan pendekatan multidisiplin yang mencakup promosi kesejahteraan, kesehatan mental dan pencegahan penyakit.

Berangkat dari latar belakang itu, GenZ Mindcare hadir sebagai wadah gen-Z untuk mendapatkan pengetahuan dan dukungan untuk menjaga Kesehatan mental dan juga sebagai wadah untuk mempromosikan kesehatan mental melalui pendekatan model promosi Nola J pender.. Promosi kesehatan mental melalui pendekatan model promosi kesehatan mental melibatkan berbagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ini meliputi edukasi tentang kesehatan mental, meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan diri, mengurangi stigma terkait masalah kesehatan mental, memfasilitasi akses ke layanan kesehatan mental, dan mempromosikan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.

GenZ Mindcare merupakan suatu komunitas yang dibentuk dengan tujuan memberikan edukasi dan membantu seseorang yang sedang mengalami masalah kesehatan mental untuk mewujudkan individu yang sehat secara menyeluruh. Komunitas ini terbuka untuk kalangan Gen – Z yang dimana rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti strees, depresi dan overthingking yang berlebihan sehinga berujung kepada kecemasan. Komunitas ini juga akan membantu menyediakan konseling gratis terkait dengan masalah yang dihadapi dan menjadi tempat pulang bagi anak yang mengalami masalah kesehatan mental. Gerakan yang pertama kali akan dilakukan adalah dengan melakukan pengkajian dan pengumpulan data terkait sikap dan pengetahuan Gen- Z terhadap kesehatan mental melalui media sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket melalui kuisioner Google Formulir. Kuisioner ini berbentuk jawaban terbuka dan jawaban tertutup dengan total 10 pertanyaan dengan jawaban pilihan dan isian singkat. Teknik analisis data dilakukan dengan menjumlahkan total skor masing-masing jawaban kategori pilihan pada kuisioner menggunakan presentase dan isian singkat. Setelah itu responden akan diarahkan untuk bergabung dengan GenZ mindcare melalaui link yang tertera di bagian formulir

Setelah data terkumpul GenZ Mindcare akan melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram, Tiktok dan juga Youtube yang dimana merupakan media sosial yang sering digunakan oleh gen-Z, isi dari promosi kesehatan mental ini meliputi pengetahuan tentang kesehatan mental, apa yang akan terjadi ketika masalah kesehatan mental dibiarkan dalam jangka waktu yang lama dan bagaimana cara mengatasi dan mencegah masalah kesehatan mental dirumah. Tidak hanya melakukan promosi kesehatan lewat media sosial, gen- Z yang tergabung didalam GenZ Mindcare akan diberikan dukungan baik secara emosional dan informasional terkait dengan masalah kesehatan mental. GenZ Mindcare juga diberikan pendidikan melalui kegiatan Workshop Kesehatan mental secara online melaui Aplikasi Zoom tidak hanya itu GenZ Mindcare juga akan dimonitoring terkait pekembangan pengetahuan tentang kesehatan mental dan seberapa dampak yang di timbulkan setelah tergabung kedalam perkumpulan GenZ Mindcare melalui kegiatan “ Kami juga Berhak Bahagia” yang dilaksanakan 1 minggu sekali yaitu dengan melakukan kegiatan kumpul dan sharing bersama terkait masalah yang dihadapi dan di berikan dukungan secara emosional secara online .

Maka dengan hadirnya komunitas GenZ Mindcare ini gen-Z akan lebih terbuka lagi dan lebih peduli dengan masalah kesehatan mentalnya untuk mempersiapkan diri menuju generasi emas 2045. Komunitas ini juga akan secara perlahan memberikan kontribusi menurunkan angka risiko bunuh diri dikalangan gen-Z yang damana masih marak terjadi.


Editor: Tessa Amelia F.W.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar