Selasa, 01 November 2011

DO IT NOW


Setting cerita:
Waktu         : kapan saja
Tempat        : di manapun anda berada
Kejadian     : anda ingin melakukan perjalanan ke makkah
Situasi         : anda membawa tiket pesawat dan paspor yang bisa dipakai setiap saat dan setiap tempat

        
Anda telah mengemas tas-tas bawaan anda dan mobil siap mengantarkan ke bandara. Ketika memasuki kabin pesawat, pramugari menyambut anda. Ketika itu, hati anda berbunga-bunga karena ingin pergi ke makkah dan masjidil haram. senyum mengembang di wajah anda dan berkata pada diri sendiri, “Betapa indahnya perjalanan ini.”

Ketika hendak take off, suara pilot terdengar menyambut anda. Senyum anda bertambah lebar, namun lambat lau senyum itu berubah menjadi tawa histeris atau bahkan tangis pahit, ketika pilot tersebut berkata “Selamat datang dalam perjalanan kita menuju Johannesburgh.” Ini sebuah masalah besar bukan ?!

Apakah anda berharap mengalami hal tersebut ?? sebelum anda menjawab pertanyaan tersebut, perkenankan saya menyelesaikan pertanyaan saya.

ü Mengapa kita berjalan meniti jalan dalam keadaan kedua mata tertutup???

ü Mengapa kita berjalan bersama yang lain, tetapi kita tidak bertanya ke mana tujuan kita ???

ü Mengapa ketiak akita telah sampai ke tempat perhentian, terkadang kita merasa bahwa itu bukanlah tujuan kita ???

ü Mengapa kita tidak tanyakan pada diri sendiri, sebenarnya apa yang kita inginkan dari pernikahan kita, anak-anak, pekerjaan, dan kehidupan kita ???

Pertanyaan-pertanyaan di atas ditujukan untuk kita (saya dan anda). Artinya kita harus berhenti sejenak dan berpikir lagi serta merenungkan pilihan-pilihan, sehigga mampu melihat gambaran dari hasil akhir yang bisa kita capai dari sekarang hingga akhir hayat.

Kehidupan hanyalah tempat pemberhentian untuk kita singgahi. Betapa banyak tempat pemberhentian yang telah kita lewati begitu saja dan betapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menunggu di sana berjam-jam, hingga kita bosan dan jemu. Pemberhentian yang kita lewati adalah tempat pemberhentian berupa masa-masa yang indah, bahagia, dan masa-masa menikmati keindahan yang kita tunggu dalam waktu yang lama, namun pada akhirnya kita tidak sampai kepadanya.

Bahkan, terkadang kehidupan menyeret kita untuk singgah di tempatyang kita tidak inginkan. Di sana kita berhenti untuk waktu yang lama, mengikis banyak usia, dan membiarkan kebahagiaan kita hancur berkeping-keping.

Inilah kehidupan. Lalu, pemberhentian apakah yang menjadi peruntungan nasib anda ? pemberhentian manakah yang akan anda pilih atau singgahi ? imam Ali berkata : “kesempatan itu berjalan seperti awan, maka manfaatkanlah dengan baik.”

Sebuah syair menyatakan :

Yang lemah akalnya

Sering menyia-nyiakan kesempatan

Apabila kesempatan terlepas,

Taqdir Tuhan yang dipersalahkan

Kesempatan yang terbuang terasa amat menyedihkan. Ketika satu kesempatan terlepas, maka dia tidak akan kembali. Orang yang menyia-nyiakan hanya mampu menggigit jari. Menyesalai kesempatan yang terlepas darinya, tanpa mampu memanfaatkannya. Saat itu terjadi, maka tiada guna penyesalan yang kita lakukan. Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka ambillah kesempatan yang diberikan kepada anda. Jangan anda sia-siakan dan ragu terhadapnya.

Jika angin keberuntunganmu berhembus,

Maka manfaatkanlah semampumu

Karena angin berhembus,

Ada kalanya ia diam membisu