Setting cerita:
Waktu :
kapan saja
Tempat : di manapun anda berada
Kejadian : anda ingin melakukan perjalanan ke
makkah
Situasi : anda membawa tiket pesawat dan
paspor yang bisa dipakai setiap saat dan setiap tempat
|
Anda
telah mengemas tas-tas bawaan anda dan mobil siap mengantarkan ke bandara.
Ketika memasuki kabin pesawat, pramugari menyambut anda. Ketika itu, hati anda
berbunga-bunga karena ingin pergi ke makkah dan masjidil haram. senyum
mengembang di wajah anda dan berkata pada diri sendiri, “Betapa indahnya
perjalanan ini.”
Ketika
hendak take off, suara pilot terdengar menyambut anda. Senyum anda bertambah
lebar, namun lambat lau senyum itu berubah menjadi tawa histeris atau bahkan
tangis pahit, ketika pilot tersebut berkata “Selamat datang dalam perjalanan
kita menuju Johannesburgh.” Ini sebuah masalah besar bukan ?!
Apakah
anda berharap mengalami hal tersebut ?? sebelum anda menjawab pertanyaan
tersebut, perkenankan saya menyelesaikan pertanyaan saya.
ü Mengapa kita berjalan meniti jalan dalam
keadaan kedua mata tertutup???
ü Mengapa kita berjalan bersama yang lain, tetapi
kita tidak bertanya ke mana tujuan kita ???
ü Mengapa ketiak akita telah sampai ke tempat
perhentian, terkadang kita merasa bahwa itu bukanlah tujuan kita ???
ü Mengapa kita tidak tanyakan pada diri sendiri,
sebenarnya apa yang kita inginkan dari pernikahan kita, anak-anak, pekerjaan,
dan kehidupan kita ???
Pertanyaan-pertanyaan
di atas ditujukan untuk kita (saya dan anda). Artinya kita harus berhenti
sejenak dan berpikir lagi serta merenungkan pilihan-pilihan, sehigga mampu
melihat gambaran dari hasil akhir yang bisa kita capai dari sekarang hingga
akhir hayat.
Kehidupan
hanyalah tempat pemberhentian untuk kita singgahi. Betapa banyak tempat
pemberhentian yang telah kita lewati begitu saja dan betapa banyak waktu yang
kita habiskan untuk menunggu di sana berjam-jam, hingga kita bosan dan jemu.
Pemberhentian yang kita lewati adalah tempat pemberhentian berupa masa-masa
yang indah, bahagia, dan masa-masa menikmati keindahan yang kita tunggu dalam
waktu yang lama, namun pada akhirnya kita tidak sampai kepadanya.
Bahkan,
terkadang kehidupan menyeret kita untuk singgah di tempatyang kita tidak
inginkan. Di sana kita berhenti untuk waktu yang lama, mengikis banyak usia,
dan membiarkan kebahagiaan kita hancur berkeping-keping.
Inilah
kehidupan. Lalu, pemberhentian apakah yang menjadi peruntungan nasib anda ?
pemberhentian manakah yang akan anda pilih atau singgahi ? imam Ali berkata :
“kesempatan itu berjalan seperti awan, maka manfaatkanlah dengan baik.”
Sebuah
syair menyatakan :
Yang
lemah akalnya
Sering
menyia-nyiakan kesempatan
Apabila
kesempatan terlepas,
Taqdir
Tuhan yang dipersalahkan
Kesempatan
yang terbuang terasa amat menyedihkan. Ketika satu kesempatan terlepas, maka dia
tidak akan kembali. Orang yang menyia-nyiakan hanya mampu menggigit jari.
Menyesalai kesempatan yang terlepas darinya, tanpa mampu memanfaatkannya. Saat
itu terjadi, maka tiada guna penyesalan yang kita lakukan. Kesempatan tidak
akan datang dua kali, maka ambillah kesempatan yang diberikan kepada anda.
Jangan anda sia-siakan dan ragu terhadapnya.
Jika
angin keberuntunganmu berhembus,
Maka
manfaatkanlah semampumu
Karena
angin berhembus,
Ada
kalanya ia diam membisu