Sabtu, 09 September 2023

SONGSONG MASA DEPAN DENGAN INKLUSIVITAS

 SONGSONG MASA DEPAN DENGAN INKLUSIVITAS

Oleh    : Valentina Febri Marzalena

  • Pendahuluan
     Apasih yang sudah kita persiapkan ? Pertanyaan tersebut ialah salah satu pertanyaan wajib jika kita mulai membahas mengenai masa depan. Berbicara mengenai masa depan tentunya sudah tidak asing lagi dengan inovasi dan perubahan. Perubahan - perubahan yang kita lakukan tentunya bukanlah hal yang bisa dilakukan asal -asalan tanpa adanya konsistensi. Apalagi tidak jelasnya tujuan dalam melakukan perubahan. Nothing impossible in this world, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semua perubahan mungkin saja terjadi, entah perubahan yang mengarah pada hal positif maupun perubahan yang mengarah pada hal negatif. Lantas pada siapa semua perubahan tersebut bergantung? Ya, tentu saja pada kita sebagai anak muda bangsa. anak muda yang seharusnya siap dengan guncangan yang ada di masa depan. Kita harus songsong masa depan dengan berbagai persiapan yang matang. Dengan penuh semangat, tak kenal lelah tak kenal menyerah. Salah satu yang dapat kita persiapkan yakni dengan cara perkaderan. Perkaderan adalah sebuah proses penyiapan tenaga penggerak organisasi. Tenaga penggerak organisasi disebut dengan dengan kader, atau secara tekstual kader memiliki pengertian orang yang terpilih diantara yang lain yang menjadi penggerak dan pengemban misi organisasi. Dalam hal ini segala yang penulis tuangkan dalam esai yang sedang anda baca memiliki keterkaitan dengan Muhammadiyah. Mari kembali kepada topik yang sedang dibahas, perkaderan. Dalam Muhammadiyah perkaderan adalah berbagai hal yang terkait dengan kader dan kaderisasi di Muhammadiyah. Perkaderan Muhammadiyah merupakan sebuah sistem. artinya kader dan kaderisasi Muhammadiyah merupakan dari unsur yang saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan. Komponen yang termasuk dalam rangkaian sistem rangka tersebut adalah yang terlibat dalam penyelesaian dan persiapan Muhammadiyah Movers. Ini termasuk perekrutan, pendidikan dan distribusi kader.
  • Isi
    Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia. Dengan label tersebut sudah tidak diragukan lagi mengenai susunan keorganisasiannya termasuk ideologi, landasan, tujuan, anggaran dasar (AD), anggaran rumah tangga (ART) dan berbagai perlengkapan penunjang organisasi lainnya. Landasan utama muhammadiyah tentu saja ialah al quran dan as sunnah. Sedangkan tujuan di dirikannya Muhammadiyah yakni "baldatun thayyibun warabbun ghafur." Gerakan Muhammadiyah digambarkan dalam kondisi masyarakat yang ideal. Gambaran masyarakat yang ideal tersebut tertuang dalam ideologi Muhammadiyah pada Muqadimmah AD dan ART. Penggambaran ideal masyarakat dalam cita - cita Muhammadiyah yakni masyarakat yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun. Menurut Muhammadiyah, masyrakat tersebut ialah pengantar pada gerbang surga dengan keridhaan Allah yang Maha Rahman dan Rahim. (AD dan ART Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah).
    Muhammadiyah menaungi berbagai organisasi otonom di bawahnya. Salah satu yang beranggotakan pemuda - pemudi yang penuh semangat dalam membela dan memerjuangkan masa depan muhammadiyah serta bangsanya. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Organisasi otonom ini lahir pada 14 Maret 1963. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ialah bagian dari AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) yang juga merupakan organisasi otonom di bawah naungan Muhammadiyah. Ada dua faktor yang sangat mememngaruhi di baliknya lahirnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dipahami sebagai faktor yang tersembunyi di dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar IMM, khususnya umat islam di Indonesia dan pada umumnya yang sedang terjadi di Indonesia.
    Faktor internal justru leih dominan dalam bentuk idealisme, yaitu motivasi pengembangan ideologi Muhammadiyah yaitu pemahaman dan cita - cita Muhammadiyah. Sebagaimana kita ketahui bersama, Muhammadiyah pada dasarnya adalah sebuah organisasi yang memiliki maksud atau tujuan yaitu membela agama islam, sehingga tercipta masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. Hal ini tertuang dalam anggaran Dasar pasal 3 Muahmmadiyah Bab II. Dan dalam pencerminan cita - cita ini, Muhammadiyah mau tidak mau bersentuhan dengan masyarakat kelas bawah (jelata) atau heterogen. Ada komunitas petani, pedagang, penggembala, buruh, komunitas administrasi, dan termasuk komunitas intelektual yakni komunitas mahasiswa. Sedangkan Faktor eksternal dari lahirnya IMM yaitu sebagaimana yang terjadi pada tubuh kaum muslimin itu sendiri maupun yang terjadi dalam sejarah pergolakan nasional. Bahwa takhayul mereka, bertentangan dengan ajaran islam murni dan tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini menimbulkan sesuatu yang besar, terutama bagi siswa yang memiliki kebebasan akademik dan seharusnya memiliki pola pikir yang jauh, namun karena dampak budaya masyarakat yang demikian membumi, mereka akan menjadi jumud dan mengalami kemunduran. 
    Kita sering mendengar kata inklusif bagi penyandang disabilitas. Inklusi dapat dipahami sebagai pengakuan dan penghargaan atas keberadaan atau eksistensi serta penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan dan keragaman. Oleh karena itu, masyarakat inklusif dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keragaman dan perbedaan serta mengintegrasikan kedalam berbagai struktur dan infrastruktur yang ada di masyarakat dunia. Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), kata inklusif berarti termasuk, terhitung, bersifat inklusi. Sedangkan dikutip dari (katadata.co.id) inklusif adalah keterbukaan kelompok masyrakat untuk toleransi dan menghargai budaya. Dunia pendidikan erat kaitannya dengan kata inklusif dan eksklusif. Kata inklusif merujuk pada penggambaran masyarakat yang terbuka pada keberagaman budaya. Inklusif menjelaskan keterbukaan masyarakat pada toleransi, menerima, dan berinteraksi dengan budaya lain. Inklusif merupakan pendekatan untuk membangun dan mengembangkan lingkungan yang lebih terbuka. menurut buku pengembangan kurikulum dan implementasi pendidikan inklusi di sekolah dasar, inklusi bertujuan untuk mengajak dan ikut serta semua orang yang memiliki latar belakang berbeda.
    Setelah mengetahui pengertian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan kata inklusif, dapat kita ketahui bahwa sikap inklusif akan sangat membantu dalam menerapkan dan memahami masalah. Inklusi ini dimaksudkan untuk mengajak dan berpartisipasi dalam lingkungan. Kelompok masyarakat inklusif akan terbuka dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Contoh sikap inklusif dalam lingkungan adalah menghormati orang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih mud. Pada dasarnya, sikap inklusif membantu memelihara hubungan manusia. Sikap ini harus diadopsi untuk memahami perbedaan suku, budaya, asal, status dan karakteristik. Sikap inklusif dan ikatan akan sempurna jika berjalan beriringan. Ikatan yang penuh lika - liku akan bisa terkendali dan mampu membuat perubahan jika anggotanya memilki sikap inklusif. Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti, manusia tidak lepas dari manusia lainnya. Keterikatan inilah yang dapat mementuk sikap inklusif, tenggang rasa anatara manusia satu dengan manusia lainnya. Saling menghargai satu dengan yang lain. Sedangkan kebalikan dari kata inklusif yakni kata eksklusif yang berarti sekelompok masyarakat yang membatasi, memisahkan, hingga menutup diri dari luar.
    Dalam pandangan penulis, kata inklusivitas ikatan memiliki makna suatu keadaan dimana sebuah ikatan menjadi sikap inklusif sebagai sikap utama yang dimiliki para anggota. Telah kita ketahui bersama bahwa sikap inklusif sangatlah penting di dlam ikatan. Seperti saat ikatan mengadakan rapat untuk membahas sesuatu, dan diantara anggotanya ada beberapa orang yang berbeda pendapat. Namun, perbedaan itu tidak menjadikan rapat ricuh dan bubar karena masing - masing dari pemilik pendapat ingin dimenangkan pendapatnya. Rapat tersebut tetap berjalan dengan lancar dan kembali mencari solusi atas permasalahan yang dibahas. Jika tidak ada sikap inklusif dan justru malah terdapat sikap yang sebaliknya yakni eksklusif, maka sebuah ikatan tidak akan berjalan dengan baik. Tidak adanya tenggang rasa, saling menghargai maupun gotong royog membuat ikatan mudah menglami kemunduran. Contohnya saja, saat sebuah ikatan mengadakan kegiatan di luar kampus dan ada salah satu anggota sedang kesulitan di satu bagian, namun anggota lain yang tidak sedang melakukan pekerjaan justru memilih tidak membantu dan mebiarkan teman satu ikatannya. Hal tersebut bukanlah yang dimaksud dengan sikap inklusif. Sikap pada contoh tersebut merupakan kebalikan dari sikap inklusif, yakni sikap eksklusif. Tidak adanya rasa ingin membantu saat melihat teman satu ikatan kesulitan perlu diwaspadai. Sikap tersebut dapat berbahaya bagi kemajuan ikatan. Ikatan seharusnya dihiasi oleh rasa penuh tanggung jawab dalam merawatnya.
  • Kesimpulan
    Kembali pada tujuan ikatan sebagaimana tercantum dalam AD IMM Bab II pasal 6 yakni "mengusahkan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah", ikatan dibentuk untuk menyelaraskan dan mendukung penuh tujuan muhammadiyah. Oleh karenannya, jika ikatan sudah mulai melenceng dari jalur yang ditentukan, segeralah menengok ke belakang. Kaji kembali apa maksud dan tujuan ikatan ini didirikan. Apakah hanya untuk mengisi kekosongan? Ataukah benar - benar mengemban tugas berat yang diberikan oleh muhammadiyah. Pada awal tulisan esai ini terdapat pertanyaan, apasih, yang sudah kita persiapkan? IMM menjawab tantangan tersebut dengan terus menggaungkan sikap inklusif kepada para anggotanya. Muhammadiyah menjawab tantangan tersebut dengan terus memajukan pendidikan, kesehatan, bahkan muhammadiyah yang selalu gencar dalam mengkader agar kepemimpinan bangsa ini tidak depegang di tangan yang salah.
  • Daftar Pustaka
Fajri, D. (2022, 4 1). Pengertian Sikap Inklusif dan Contohnya di Kehidupan Sehari - Hari. Retrieved from                 katadata.co.id: https://katadata.co.id/amp/agung/berita/6245f02c37198/pengertian-sikap-                           inklusif-dan-contohnya-di-kehidupan-sehari-hari
Fuadi, A. (2018). Studi Islam (Islam Eksklusif dan Inklusif). Wahana Inovasi, (7) 2.
Sani , A. (2011). Manifesto Gerakan Intelektual Profetik. Yogyakarta: Samudra Biru.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar