Senin, 25 September 2023

TENTANG PERJALANAN KAMI: AMI 2020

 

“BINTANG TERTUTUP TABIR”

Oleh: IMMawati Ahmada Norma Syinta

Perkembangan dunia yang dinamis membuat kami kesusahan dalam mengambil sikap dan memanfaatkan sesuatu. Banyak pertimbangan yang dipikirkan hingga lupa apa prioritas yang perlu di utamakan. 2020 bukanlah tahun yang baik untuk kami hadapi banyak perubahan besar yang menggeser keyakinan kuat kami menjadi sebuah ketakutan sehingga membekukan langkah di awal kehidupan baru kami. Tidak ada generasi yang ingin dipandang buruk, meski memang itu kekurangan yang kami alami tapi hal tersebut tidak membuat kami mundur. Kami tetap teguh dalam mengambil langkah dan gejolak keinginan yang kuat mendorong kami tetap terus melanjutkan tekad kami, dengan minimnya komunikasi dan pengalaman empiris untuk menjalani fase berat kami.

Fase dimana kami tidak saling mengenal dan menjalani proses panjang tanpa tahu harus perpegang pada siapa, tidak ada yang begitu kuat untuk menjadi penguat dan tempat bersandar hanya usaha pimpinan yang membuat kami tahu harus bagaimana walaupun terlihat tak kasat mata. Posisi kami yang kurang manguntungkan membuat kami sadar tidak sepatutnya generasi setelah kami merasakan betapa sulit yang kami hadapi.

IMM yang kami maknai bukan sekedar organisasi yang kami masuki tapi menjadi sebuah keluarga, saudara, dan teman yang menemani kami berproses selama kader dan melewati periodesasi 1. Kami yang penuh keraguan melangkah menjadi pimpinan,  dipaksa mampu untuk menjadi seorang kakak dimana kami juga masih ingin merasakan diayomi, dikader, dan diberi pengertian tapi pada akhirnya semua itu tidaklah secara maksimal kami dapatkan.

Dinamika angkatan 2020 pada periode 1 kepemimpinan memberikan efek syok kepada kami yang baru saling mengenal dan bertemu siapa saja teman kami rintangan besar apa yang akan dihadapi didepan kami. Tidak ada hal yang dapat terpikirkan dibenak kami saat itu, yang kami pikirkan hanyalah cara bertahan, menambah ilmu, dan mendapat benefit dari IMM. Tapi ternyata IMM tidak sesederhana itu, kami menyadari banyak hal yang kami lewatkan dan tidak kami dapatkan ketika menjadi calon pimpinan. Ilmu yang seharusnya dapat matang dan terimplementasikan saat pimpinan justru baru kami dapatkan saat pimpinan. Sekompleks itulah hal yang kami hadapi terlebih kami yang belum bisa berkumpul full team saat membuat forum.

Rintangan awal itu hanyalah sebagian kecil yang kami hadapi tapi ada hal yang membuat kami lebih terdewasakan oleh keadaan yaitu ketika laporan pertanggungjawaban. Kami tidak bisa menolong satu sama lain,  saat itu kami termenung terbujurkaku menyaksikan teman kami hingga dia terluka begitu berat. Kami menyadari banyak hal yang perlu kami refleksikan, ditengah kegaduhan ini kami mendapat kabar teman seperjuangan kami pindah.

Merefleksikan hal yang banyak membawa kami pada sebuah keputusan untuk berkumpul serta membahas apa yang perlu dipersiapkan untuk periode 2. Tapi kesedihan menghinggapi kami karna ada yang harus meninggalkan kami bersembilan karena alasan yang tidak bisa kami bantah, dengan keputusan mereka kami menghargai apa yang diputuskan dan ambil. Akhirnya dengan segala resiko yang ada kami bertekad melanjutkan ke pimpinan 2.

Bagi angkatan kami yang lemah secara kuantitas dan kualitas, dasar kesadaran itulah mejadikan tekad kami untuk saling mengguatkan dan melengkapi. Meskipun, realitanya kami tidak bersama-sama lagi untuk saling menguatkan. Kami mulai takut dan meragukan apakah kami bisa membimbing angkatan 2021.

“Dengan membulatkan tekad kami, ternyata dapat melewati hingga sejauh ini” ucap salah satu dari kami. Ntah seberapa berat hal yang telah kami lewati untuk melawan diri senidri, dosen, teman, dan orang tua kami demi dapat melanjutkan tampuk kepemimpinan Ikatan ini. Meski belum maksimal kami berharap bukan hal jelek yang diingat dari angkatan kami . Jika dikatakan kami tidak memiliki target pada periodesasi kedua, aku bisa katakana “ya” dan “tidak” karna target kami adalah dapat memberikan contoh bahwa saling memahami, berkomunkasi, saling menguatkan, dan membangun antar angkatan maupun dalam angkatan adalah kunci dalam mempertahankan ikatan. Kami hanya ingin menjadi contoh kongkrit dan refrensi rasa syukur angkatan setelah kami serta refleksi semangat untuk memperjuangkan ikatan dan nilai-nilai didalamnya.

Kami ucapkan terima kasih atas segala kesempatan yang telah diberikan oleh Alumni serta kakak-kakak sebelum kami yang telah membimbing dan mempercayakan tampuk kepemimpinan meski kami tahu banyak kekurangan. Kami bukanlah angkatan yang lemah tapi kami angkatan yang sadar akan kekurangan kami sehingga kami bisa menjadi salah satu contoh agar angkatan kedepan jauh lebih baik dari kami.

Harapan kami curahkan kepada tampuk kepemimpinan yang akan datang semoga kalian dapat jauh lebih baik dan dapat memperbaiki apa yang belum atau tidak dapat kami lakukan selama 2 periode di Komisariat. Salam hangat kami untuk kalian angakatan 2021 & 2022 semoga amanah, dalam mengemban amanah serta mencetak kader-kader yang luar biasa.

Kami merupakan bintang yang tertutup tabir proses kamilah yang kami banggakan bukan torehan prestasi yang dapat kami tampilkan meski demikian inilah usaha maksimal kami, jika amanah dapat memilih orang yang salah tapi nyatanya pepatah selalu berkata amanah tidak pernah berlabuh pada pundak yang salah, Kami angakatan AMI 2020 pamit undur diri. Jika kalian bertanya kami menjawab jika kalian butuhkan kami ada itulah kami AMI 2020 KOMISARIAT IMM FIK.

 

#Pengalaman Empiris

#Ahmada Norma Syinta

#Husna Khonsya Rosyada

#Uswatun Hasanah

#Klarisa Salsa Bila Maharani

#Kharina Indira Astuti

#Rewita Putri Denaru Kelimari

#Ruzain Zarir Syaifullah Ahmad

#Londita Remanda
#Bima Kurnia Aji Jaya
#Melly Meisya
#Aulia Fahriza Rahmawati

#Dhesy Hamdan Lafaiz

#Mayra Rizky Susanti

#Sisilia Hani Oktavira

# Auliaa Ghozi Raid Ma’ruf

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar