Kamis, 29 April 2021

 

Memaknai Kemerdekaan Kaum Hawa

Gerakan emansipasi wanita saat ini sangat popular dikalangan masyarakat. Para perempuan mulai menentang ketertindasan yang mereka alami, dan berani untuk mengutarakan pemikiran mereka saat adanya bias gender. Akan tetapi, tidak semua pendapat perempuan sama dengan perempuan yang memperjuangkan dan membela hak – hak kemerdekaan mereka. Pada umumnya, mereka masih berfikir kolot dan tetap terpaku pada aturan – aturan jaman terdahulu.  Misal keterkaitan agama ataupun tradisi daerah.

Perlukah perempuan itu tetap tunduk dengan ketidakadilan yang ada? dengan masih kurangnya pengembangan berfikir kaum hawa tentang tingkatan dan kesetaraan perempuan dimasa lalu dan kini menyebabkan masih banyaknya ketertindasan yang dialami perempuan di beberapa tempat. Adanya dogma – dogma yang ada dan tidak adanya moderenitas berfikir membuat arti emansipasi wanita sendiri menjadi salah kaprah dan menjadi hal negative.  Padahal kebanyakan dari mereka juga melakukan kegiatan yang termasuk dalam emansipasi wanita seperti mengemban pendidikan. Lalu, emansipasi wanita yang mereka maksud apasih sebenarnya?

Sebagian masyarakat masih sukar dengan kata – kata kesetaraan gender. Mereka beberapa kali masih tetap kekeh dengan artian perempuan itu kodratnya dibawah laki – laki. Padahal, arti dari kesetaraan gender, perempuan harus berada diatas? Arti tersebut terlalu sederhana menurut saya. Dari beberapa artikel yang saya baca pada dasarnya kesetaraan gender adalah persamaan hak dan kewajiban perempuan dan laki - laki tanpa adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang dalam hal memperoleh suara, kedudukan (bisa dalam pekerjaan), akses layanan, control dan lain lain. Yang artinya, setara disini mendapat perlakuan adil dalam lingkungan masyarakat. Selain diskriminasi dalam hal sumber daya manusia, subordinasi, kekerasan, penindasan dan lain sebagainya juga termasuk diskriminasi. Dan harus digaris bawah i disini bahwasannya “tanpa adanya diskriminasi”. Sehingga saat adanya diskriminasi perihal jenis kelamin perempuan, dirasa perlu menyuarakan hak – hak mereka.

Dengan adanya artian yang begitu luas tentang kesetaraan gender, masihkah kaum perempuan mengartikan negative hal tersebut? Padahal dirasa dengan mengemban pendidikan, menjadi pemimpin dan belajar kepemimpinan sudah menjadi awal mula Gerakan perjuangan perempuan dari keterbelakangan dan penindasan sosial. Lalu, perlu nggak sih di masa kini Gerakan perempuan itu masih dilakukan? Saya rasa iya, jika Gerakan perempuan berhenti karena sekarang sudah berkurangnya ketimpangan sosial mungkin bisa jadi untuk kedepannya perempuan masih menjadi penindasan. Dan dirasa penting juga, belajar arti Gerakan perempuan, kesetaraan gender, perjuangan hingga emansipasi wanita agar perempuan juga memiliki perkembangan dalam hal berfikir yang modern dan dan nyapo iki aku kok bingung.

 

By: Retno Ardanari D R

Unmuh Ponorogo

Komisariat Teknik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar