Memaknai Kemerdekaan Kaum Hawa
Gerakan emansipasi wanita saat ini sangat popular dikalangan
masyarakat. Para perempuan mulai menentang ketertindasan yang mereka alami, dan
berani untuk mengutarakan pemikiran mereka saat adanya bias gender. Akan
tetapi, tidak semua pendapat perempuan sama dengan perempuan yang
memperjuangkan dan membela hak – hak kemerdekaan mereka. Pada umumnya, mereka masih
berfikir kolot dan tetap terpaku pada aturan – aturan jaman terdahulu. Misal keterkaitan agama ataupun tradisi
daerah.
Perlukah perempuan itu tetap tunduk dengan ketidakadilan yang ada?
dengan masih kurangnya pengembangan berfikir kaum hawa tentang tingkatan dan
kesetaraan perempuan dimasa lalu dan kini menyebabkan masih banyaknya
ketertindasan yang dialami perempuan di beberapa tempat. Adanya dogma – dogma
yang ada dan tidak adanya moderenitas berfikir membuat arti emansipasi wanita
sendiri menjadi salah kaprah dan menjadi hal negative. Padahal kebanyakan dari mereka juga melakukan
kegiatan yang termasuk dalam emansipasi wanita seperti mengemban pendidikan.
Lalu, emansipasi wanita yang mereka maksud apasih sebenarnya?
Sebagian masyarakat masih sukar dengan kata – kata kesetaraan
gender. Mereka beberapa kali masih tetap kekeh dengan artian perempuan itu
kodratnya dibawah laki – laki. Padahal, arti dari kesetaraan gender, perempuan
harus berada diatas? Arti tersebut terlalu sederhana menurut saya. Dari
beberapa artikel yang saya baca pada dasarnya kesetaraan gender adalah
persamaan hak dan kewajiban perempuan dan laki - laki tanpa adanya diskriminasi
berdasarkan jenis kelamin seseorang dalam hal memperoleh suara, kedudukan (bisa
dalam pekerjaan), akses layanan, control dan lain lain. Yang artinya, setara
disini mendapat perlakuan adil dalam lingkungan masyarakat. Selain diskriminasi
dalam hal sumber daya manusia, subordinasi, kekerasan, penindasan dan lain
sebagainya juga termasuk diskriminasi. Dan harus digaris bawah i disini
bahwasannya “tanpa adanya diskriminasi”. Sehingga saat adanya diskriminasi
perihal jenis kelamin perempuan, dirasa perlu menyuarakan hak – hak mereka.
Dengan adanya artian yang begitu luas tentang kesetaraan gender,
masihkah kaum perempuan mengartikan negative hal tersebut? Padahal dirasa
dengan mengemban pendidikan, menjadi pemimpin dan belajar kepemimpinan sudah
menjadi awal mula Gerakan perjuangan perempuan dari keterbelakangan dan
penindasan sosial. Lalu, perlu nggak sih di masa kini Gerakan perempuan itu
masih dilakukan? Saya rasa iya, jika Gerakan perempuan berhenti karena sekarang
sudah berkurangnya ketimpangan sosial mungkin bisa jadi untuk kedepannya
perempuan masih menjadi penindasan. Dan dirasa penting juga, belajar arti
Gerakan perempuan, kesetaraan gender, perjuangan hingga emansipasi wanita agar
perempuan juga memiliki perkembangan dalam hal berfikir yang modern dan dan
nyapo iki aku kok bingung.
By: Retno Ardanari D R
Unmuh Ponorogo
Komisariat Teknik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar